DOMPU, Lakeynews.com – Kepolisian Resor (Polres) Dompu memastikan jenazah Abubakar alias Biko (53) warga Dusun Kesi, Desa Tolo Kalo, Kecamatan Kempo, yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya, tidak dilakukan otopsi. Pihak keluarga menolak dan mengikhlaskan kematian korban.
“Kita sempat meminta pihak keluarga agar korban diotopsi, namun ditolak. Korban sudah dimakamkan hari ini dan keluarga sudah mengikhlaskan,” ujar Kasat Reskrim Polres Dompu AKP Priyo S., S.IK, di ruang kerjanya, Senin (30/01).
Kata Priyo, sampai saat ini pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian korban. Namun, dari hasil olah TKP sementara yang dilakukan Tim Identifikasi Polres, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
“Olah TKP sudah kita lakukan. Kalau dilihat, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” katanya.
Kendati demikian, lanjut Priyo, jika dilihat dari beberapa luka di tubuh korban, ada dua kemungkinan penyebab kematiannya. Kemungkinan pertama, korban mengalami serangan jantung hingga jatuh tersungkur. Kemungkinan kedua, Bakar menjadi korban tabrak lari.
“Dugaan sementara, bisa juga dia menjadi korban tabrak lari. Tapi kita kesulitannya di situ, keluarga menolak diotopsi. Kita juga tidak bisa memaksa,” jelasnya.
Priyo menjelaskan, korban ditemukan meninggal dalam posisi tengkurap, dengan luka sobek tidak beraturan di wajahnya, keluar darah pada bagian hidung, luka lecet pada bagian betis, lecet pada bagian lutut dan luka lecet pada bagian punggung. Posisi ditemukannya korban, di dalam kebun jagung yang jaraknya sekitar 15 meter dari jalan raya lintas Kempo – Calabai.
“Analisa intelejennya, bisa jadi dia korban tabrak lari. Lokasi ditemukan juga lumayan jauh dari pemukiman warga,” katanya.
Abubakar ditemukan tewas oleh warga pada Minggu (29/01) sekitar pukul 16.40 Wita di kebun jagung milik anggota TNI Serka Irwan. Saat ditemukan korban masih mengenakan kaos oblong hitam, celana jeans pendek dan selembar sarung yang masih melekat di badannya. (pur)