Massa PMII saat terlibat saling dorong dengan polisi di pintu masuk kantor DPRD Dompu, Jumat (20/01). (foto faruk/Lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Dompu, Jumat (20/01) pagi, berunjukrasa di Kantor DPRD setempat. Aksi yang menyoroti dugaan pungutan liar (Pungli) di Bumi Nggahi Rawi Pahu itu nyaris berujung bentrok. Untungnya, hanya terjadi saling dorong antara massa PMII dengan aparat Polres Dompu.

Aksi tersebut berawal dari ketika massa hendak melakukan sweeping terhadap anggota dewan. Namun, hal itu dicegah pihak kepolisian. Saling dorong pun tak terhindarkan.

Untungnya, aksi saling dorong tersebut tidak berlangsung lama. Salah satu anggota Komisi II, Muhammad Ikhsan, S.Sos, secara mengejutkan menemui massa. “Sebagian anggota DPRD ada yang keluar kota dan ada yang sedang menerima tamu dari Kota Kediri,” jelas Ikhsan kepada massa.

Sebelumnya, saat massa tiba di halaman kantor DPRD, tidak satupun wakil rakyat terlihat di sana. Kendaraan dinas maupun pribadi anggota dewan juga tidak tampak di tempat parkir.

Meski sempat dihalau polisi, massa tetap berhasil masuk dan melakukan sweeping. Sayangnya, tidak ada satupun anggota DPRD yang ditemukan.

Hal tersebut membuat geram massa PMII. “Sebelumnya, kami sudah masukkan surat pemberitahuan aksi melalui kepolisian, tapi kenapa anggota DPRD tidak ada di kantor,” kata Ketua Umum PMII Dompu Juhari.

Massa PMII dalam aksinya menyorot dugaan Pungli di Kabupaten Dompu di berbagai sektor pelayanan publik, spot wisata, jalan dan transportasi yang tanpa adanya upaya penindakan dan molornya Pemda Dompu mengukuhkan Satgas Saber Pungli Kabupaten.

Sebelum beraksi di kantor DPRD, massa PMII sempat menggendor kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Dompu. (far)