MATARAM, Lakeynews.com – Setelah meluluhlantakan Kota Bima dan beberapa titik wilayah Timur Kabupaten Bima, kini banjir melanda Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu dan Pringgesele, Kabupaten Lombok Timur (Lotim).
Sejauh ini, belum ada laporan dan informasi adanya korban jiwa. Demikian juga nilai kerugian, hingga berita ini ditulis belum dapat dipastikan. Badan Penanggulangan Bencanca Daerah (BPBD) dan para pihak terkait di kedua daerah tersebut, sedang intens melakukan penanganan.
Di Kilo, Dompu, banjir menerpa dan merendam beberapa desa. Diantaranya, Desa Melayu, Mbuju dan Desa Patula. Informasi yang diperoleh Lakeynews.com, peristiwa banjir di wilayah itu terjadi Kamis (12/01) sekitar 16.00 Wita. Ketinggian air di beberapa kawasan, termasuk di jalan mencapai satu meter.
Meski belum diperoleh data resmi, namun dampak banjir mengakibatkan pemukiman penduduk terendam. Lahan pertanian, termasuk tanaman jagung di dataran rendah dan padi sawah petani juga tidak sedikit yang terkena hantaman banjir.
Pemkab maupun BPBD Kabupaten Dompu, pun belum bisa memastikan total kerugian akibat banjir itu. Namun, Bupati H Bambang M Yasin melalui Juru Bicara Pemda Ardiasyah, SE, mengakui adanya kerusakan tanaman petani akibat banjir itu.
“Kalau korban jiwa nihil. Tapi, (data sementara) sekitar 10 hektare (Ha) tanah sawah telah ditanami padi, terkena banjir,” kata Kabag Humas dan Protokol Setda Dompu yang akrab disapa Simpe Dian itu.
Kepada wartawan, Simpe Dian menyampaikan bahwa BPBD Dompu telah bekerja sesuai (Standar Operasional Prosedur (SOP). “BPBD telah mengirimkan logistik. Di BPBD dibuka Piket Siaga Bencana sampai tanggal 9 Maret (2017),” paparnya.
Terkait personel Piket Siaga Bencana di BPBD Dompu, Kabag baru di Humaspro Bumi Nggahi Rawi Pahu itu menjelaskan, di dalamnya ada unsur TNI dan Polri.
16 Rumah Warga Rempung Terendam
Sebelumnya, Rabu (11/01) banjir akibat curah hujan tinggi dan berlangsung terus menerus dari pukul 12.30 hingga 16.00 Wita juga menghantam Desa Rempung, Pringgesele, Lotim. Data sementara, banjir yang terjadi sekitar pukul 15.00 Wita itu membuat parit tidak mampu menampung air yang mengalir deras.
Air baru surut sekitar jam 18.00 Wita. Informasinya, parit tersebut merupakan penampung air yang bersumber dari sawah penduduk di belakang perkampungan. Tidak ada korban jiwa. Namun, akibat banjir tersebut, sekitar 16 rumah warga Rempung terendam.
Salah satu bentuk penanganan banjir tersebut, BPBD Lotim membantu mengevakuasi harta benda milik warga ke tempat yang aman. (won)