KOTA BIMA, Lakeynews.com – Dampak banjir bandang yang memporak-porandakan Kota Bima pada Rabu (21/12) dan Jumat (23/12) begitu luas. Data sementara yang diperoleh Lakeynews.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, pada Sabtu (24/12) sedikitnya 6.030 korban banjir mengungsi di 19 lokasi.
Sebagaimana diketahui, banyak fasilitas umum dan pemukiman warga banyak yang hancur. Belum terhitung pasti, belum terdata semua betapa banyak yang rusak berat, sedang dan ringan. Tidak sedikit pula harta benda para korban banjir lenyap.
Dari 19 lokasi pengungsian warga tersebut, Masjid Baitul Hamid. Tempat ibadah umat muslim yang ada di Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba itu menampung sekitar 900 jiwa. Angka tersebut sekaligus mendaulat Masjid Baitul Hamid sebagai penampung pengungsi terbanyak se-Kota Bima.
Kemudian, di wilayah Kelurahan Lebirato, Kecamatan Mpunda, ada empat tempat pengungsian; Masjid Nurul Iman menampung 250 jiwa, KPN Bima menampung 250 jiwa, Kos-kosan Lewirato 50 jiwa dan Rumah Tingkat SMPN 1 dengan 250 jiwa.
Di Kelurahan Monggonao, juga terdapat empat tempat pengungsian. Yakni Masjid Annoor dengan sebanyak 700 jiwa, SDN 2 Monggonao sebanyak 30 jiwa, rumah H. Anas ada 20 jiwa dan Masjid Al Huda Karara 500 jiwa.
Selanjutnya, di Kelurahan Penatoi ada dua tempat, Ruko dekat KPU Bima 300 jiwa dan Masjid Penatoi 800 jiwa.
Kelurahan Sadia hanya ada satu tempat, yakni Masjid Al Hidayah 180 jiwa. Jumlah tempat yang sama (satu) juga di Kelurahan Paruga, Masjid Sultan Salahuddin Bima dengan 250 pengungsi.
Kelurahan Tanjung ada tiga titik; Masjid Baru Tanjung 500 jiwa, Masjid Padedoang 250 jiwa dan di SMPN 13 Tanjung 250 jiwa dan SMK 1 Kota Bima 500 jiwa. Berikutnya, Kelurahan Jariwangi dengan dua lokasi. Yakni Masjid Jabal Nur BTN Tolo Tangga dengan 30 jiwa dan BTN Gudang Pupuk Rumah Ibu Intan Rahmi 20 jiwa. (zar)