JAKARTA, Lakeynews.com – Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesiia (ICMI) Pusat, Prof. Dr. H. Jimly Ashshidiqy mengungkapkan, makin kampungan organisasi maka ketergantungan terhadap figure (tokoh) besar dan organisasai tidak akan maju. Sementara semakin besar organisasi itu maka ketergantungan terhadap figure semakin kecil.
“Semakin besar organisasi itu maka ketergantungan terhadap figure itu semakin kecil,” ungkap Jimly di depan 120-an peserta didik Sekolah Pemimpin Nasional (SPN) ICMI di Discovery Hotel Jakarta, Jumat (9/12) malam.
Pemerintahan itu, menurutnya, sebuah aturan atau system, bukan orang. Untuk itu, kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI itu, tugas seorang pemimpin adalah membangun sistem.
Dia lalu menyebut minimal lima sistem dimaksud yang harus dibangun. Yakni membangun sistem, memastikan sistem itu berjalan, menegakkan sistem, seorang pemimpin harus menjadi role model dari sistem, dan seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berkomunikasi.
Yang tidak kalah pentingnya, Jimly menegaskan, seorang pemimpin yang baik itu dalam mengambil keputusan tidak berdasarkan survei. “Menjadi pemimpin harus menjadi guru yang tahu jalan yang benar. Dia tunjukkan jalan yang benar dan dia akan berjalan ke arah itu,” tegasnya.
Bukan itu saja, Jimly pun memaparkan pentingnya membangun kelembagaan yang handal. “Sehebat-hebatnya orang tapi kalau tidak mampu berorganisasi maka ia tidak akan mampu membangun kekuatan,” ujarnya.
Jimly lalu menggambarkan contoh kehidupan masyarakat yang hidup di satu kota di dua negara yang berdekatan, Meksiko dan Arizona Amerika. Masyarakat di Meksiko hidupnya miskin tapi yang hidup di Amerika maju dan modern. (nas)