Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,
Yang terhormat Bapak Pengasuh Rubrik Psikologi, saya wanita dengan 2 orang anak dan sudah 4 tahun bercerai secara resmi dengan suami. Kini saya memiliki problem yang belum dapat diputuskan dengan segera yaitu ada pria paruh baya yang mencintai dan mengajak saya menikah. Terkait dengan hal ini mohon diberikan pencerahan apa yang sebaiknya dilakukan.
Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahan.
Ibu WAL, Kelurahan Monta Baru, Dompu.
–
Jawaban Pengasuh
Waalaikumusalam Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Salam hormat Ibu WAL di Kelurahan Monta Baru, saya berharap walau ibu sudah bercerai dari suami dalam menghadapi berbagai hal dalam kehidupannya Ibu tetap diberikan ketabahan, ketangguhan, ketulusan dan keikhlasan dalam menjalaninya.
Di kehidupan ini setiap individu tentu memiliki problemnya masing-masing. Ada yang memiliki problem yang ringan, sedang dan berat. Bagaimanapun situasi dan kondisinya berbagai persoalan tersebut diharapkan dapat dihadapi dengan baik. Berbagai problem yang ada adalah bagian dari ujian dan cobaan dari Allah SWT.
Sebagai hamba-Nya yang beriman dan beramal sholeh, hendaknya dapat menghadapi berbagai ujian tersebut dengan baik. Setiap ujian yang diberikan-Nya sudah pasti disesuaikan dengan kemampuan hamba-Nya. Sesungguhnya Allah SWT tidak membebani hamba-Nya dengan beban yang melebih kemampuannya.
Terkait dengan persoalan yang disampaikan, apakah harus menikah atau tidak (menolak) ketika ada seorang pria yang menyatakan cintanya dan ingin menikan dengan ibu. Bila Ibu WAL merasa dirinya sudah siap, mantap, cocok dan layak untuk menikah kembali setelah bercerai secara resmi dengan suami, saya kira itu adalah pilihan yang tepat. Keputusan untuk menikah kembali membuat Ibu memiliki pendamping hidup yang juga akan menjadi teman berdiskusi dan berbagi dalam suka maupun duka.
Pengalaman ibu di waktu sebelumnya dapat menjadi guru terbaik untuk merangkai kehidupan rumah tangga yang lebih baik dan lebih berkualitas lagi dengan pasangan hidup yang baru. Berbagai halm sebelumnya yang mungkin dirasakan pahit dan tidak sesuai harapan dengan pengalaman tersebut membuat Ibu bisa mengambil langkah-langkah yang tepat untuk keharmonisan dan kelanggengan hidup dengan pasangan yang baru.
Dengan berbagai pengalaman hidup yang dilewati dengan pasangan yang sebelumnya Ibu WAL tentu sudah memiliki banyak kemampuan untuk memilah dan memilih kemudian juga dapat menilai apakah calon pasangan hidup yang baru adalah sosok yang baik atau tidak baik, penyayang atau bukan penyayang, berakhlak baik atau tidak baik. Kemampuan atau pengalaman yang dimilikinya tentu sangat membantu dalam membuat keputusan terkait rencana hidup selanjutnya.
Hal yang harus disadari dalam aktivitas apa saja, tidak terkecuali dalam hal jodoh atau pasangan hidup, bahwa tidak ada yang sempurna dalam kehidupan ini, sering banyak kekurangan dan kelemahan yang dihadapi. Sesuatu yang terjadi sering tidak sesuai dengan harapan sehingga sering membuat individu menjadi kecewa dengan pilihannya.
Ketabahan, ketulusan dan keiklasan untuk menerima apa yang terjadi dan kemudian bertawakal kepada Allah SWT, adalah cara yang tepat untuk membuat hidup menjadi tenang dan bersahaja. Mungkin saja apa yang terjadi dikehidupan ini bagian dari cara Allah SWT untuk meninggikan derajat hamba-Nya.
Dengan demikian seseorang tidak harus takut menjalani kehidupan ini. Selalu dekat kepada yang maha kuasa saat sempat atau tidak sempat, saat susah ataupun senang, saat sendiri atau sedang bersama banyak orang, membuatnya tidak sendiri dalam menghadapi kenyataan hidup ini.
Ada Allah SWT yang mendengarkan segala keluh dan kesah hamba-hamba-Nya dan juga siap menerima dan mengabulkan semua doa atau permohonan yang dipanjatkan oleh hamba-hambaNya. Mengadukan segala urusan kepada yang maha kuasa membuat hati manusia plong dan tidak terbebani.
Bila seandainya Ibu WAL masih ada keraguan terkait adanya tawaran dari pria yang mencintai untuk mengajak menikah, ibu dapat beristikhorah, mohon petunjuk kepada Allah SWT atas keraguannya. Insya Allah dengan istikhorah membuatnya Anda memiliki kemantapan dan keberanian untuk memutuskan atau memilih apa yang seharusnya.
Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.
Wasalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. (*)