SESUAI rencana, jenazah almarhumah Hj. Misdah MT Sirajuddin, dimakamkan di TPU Karang Medain Mataram, Minggu (21/8) siang. Ba’da Zuhur, sekitar pukul 13.40 Wita.
Putri angkat pertama Sultan Dompu MT Sirajuddin itu, menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Kota Mataram, Sabtu (20/8) sore.
Diagnosa dokter rumah sakit, ibunda Sekda Dompu Gatot Gunawan P. Putra itu mengalami stoke. Penyumbatan pembuluh darah otak belakang, hipertensi dan gangguan jantung.
Baca juga: Sekda Dompu Berduka, Putri Angkat Pertama Sultan MT Sirajuddin Wafat
Almarhumah yang lebih dikenal dengan sapaan Paca Dau lahir di Dompu, 21 November 1944. Meninggal di Mataram dalam usia sekitar 78 tahun.
Paca Dau meninggalkan 10 orang anak (dua wafat), 23 cucu dan dua cicit.
“Alhamdulillah, saya dan adik-adik yang menurunkan jenazah almarhumah ke liang lahatnya,” kata Gatot melalui pesan WhatsApp-nya pada Lakeynews.com, Minggu malam ini.
Saat pemakaman, lanjutnya, kata-kata takjiah disampaikan TGH Tausir, Lc, MA (Ketua Bazda Lombok Barat) dan pembacaan Talkin dipandu Ustaz Ardiansyah Abakar. “Sambutan keluarga disampaikan oleh kakanda kami, H. Syaiful Islam,” jelas Gatot.
Menjawab pertanyaan, Gatot mengaku, cukup banyak penakziah yang datang. Baik ke rumah duka, saat jenazah disalatkan, lebih-lebih saat pemakaman.
“Alhamdulillah banyak dihadiri oleh sahabat, tetangga dan rekan kerja almarhumah ibu saya saat masih aktif sebagai PNS. Dari organisasi PKK dan lainnya. Dari Mataram, Dompu, Sumbawa hinga Bima,” papar Gatot.
Bupati dan mantan bupati, beberapa pejabat, mantan pejabat dan istri mantan pejabat juga hadir.
Di antara mereka yang diingat dan sempat disebut Gatot, Bupati Dompu H. Kader Jaelani, mantan Bupati Dompu H. Hidayat Ali beserta istri.
Kemudian mantan Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Baiq Adnin, istri mantan Gubernur NTB HL Serinata), H.M. Nur (mantan Sekda NTB), istri mantan Sekda NTB HL. Puguh Wirabakti dan lainnya.
Sejumlah pejabat aktif hadir. Dari Pemprov NTB misalnya, ada Subhan (Karo Pemerintahan Setda), Syamsul Rizal Dilaga (kepala BPKAD) dan lainnya. Ada juga dari Kota Mataram dan Lombok Barat.
Sedangkan dari Dompu, selain Bupati AKJ, juga Kabag Pemerintahan Setda Halik, Kepala BPBD Tajudin HIR, Kepala BKD Arif Munandar.
“Insyaa Allah, kami akan lakukan tahlilan selama tujuh hari berturut-turut,” tuturnya.
Ada hal yang membuat Gatot bersama saudara-saudara serta keluarganya merasa istimewa saat prosesi pemakaman almarhumah. Apa itu?
“Istimewanya bagi kami adalah almarhumah dikuburkan di liang lahat yang sama dengan almarhum suaminya, ayah saya, H. Syahri Suwandi,” jawabnya.
Mengapa almarhumah dimakamkan satu liang lahat, yakni di liang lahat almarhum suaminya?
Hal tersebut, menurut Gatot, karena di TPU Karang Medain itu sudah penuh. Tidak ada lagi tempat yang kosong.
“Ada lahan perluasannya. Tetapi, sejak tahun 2020 sampai hari ini sudah penuh juga. Saat pandemi Covid19, sehari ada tiga sampai lima orang dimakamkan di area TPU ini,” tandasnya. (ayi)