Bagian dari kegiatan eksplorasi PT. STM di wilayah Proyek Hu’u. (ist/lakeynews.com)
(ist/lakeynews.com)

 

DOMPU, Lakeynews.com – Setelah lama ditunggu, PT. Sumbawa Timur Mining (STM) akhirnya mengumumkan hasil eksplorasinya di wilayah Proyek Tambang Hu’u, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

STM menemukan deposit bijih tembaga-emas Onto yang merupakan penemuan potensi mineral kelas dunia. Penemuan tersebut sekaligus akan manjadikan STM sebagai produsen tembaga terkemuka di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, STM adalah pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 untuk Proyek Hu’u. STM merupakan perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80 persen), anak perusahaan yang 100 persen sahamnya milik Vale SA, dan PT Antam Tbk (20 persen).

STM telah melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah KK Proyek Hu’u sejak tahun 2010.

Deposit sumber daya mineral Onto pertama kali ditemukan pada Agustus 2013. Sejak saat itu, sebanyak 64 lubang pemboran (setara dengan 61.000m) telah dilakukan untuk menentukan ukuran, luas dan karakteristik sumber daya mineral.

Berdasarkan perkiraan sumber daya mineral yang dilakukan STM per Desember 2019, total sumber daya mineral tertunjuk adalah sebesar 0,76 miliar ton @0,93 persen tembaga dan 0,56 g/t emas, serta total sumber daya mineral tereka sebesar 0,96 miliar ton @0,87% tembaga dan 0,44 g/t emas. Angka tersebut setara dengan total 1,7 miliar ton @0,89% tembaga dan 0,49 g/t emas.

Selain sumber daya mineral tersebut, target eksplorasi di sekitar area juga telah ditetapkan sebesar 0,6-1,7 miliar ton @0,2-0,7 persen tembaga dan 0,1-0,3 g/t emas.

Dipastikan, STM akan melanjutkan pemboran di dalam dan di sekitar wilayah deposit Onto untuk menentukan batas dan kemenerusan kedalaman dari mineralisasi.

Pihak STM menyampaikan antusiasme tinggi atas penemuan potensi sumber daya Onto ini. Sebagaimana disampaikan Presiden Direktur PT. STM Bede Evans.

Menurutnya, penemuan potensi sumber daya Onto menggambarkan nilai dan peluang yang dimiliki Proyek Hu’u. Saat ini Proyek Hu’u berada pada tahap eksplorasi.

“Kami berharap dapat melanjutkan proyek ini untuk membangun sebuah operasi penambangan kelas dunia di Indonesia,” Bede Evans dalam press release-nya yang diterima Lakeynews.com, sore ini.

PT. STM, lanjutnya, telah berhasil menyelesaikan negosiasi amandemen KK dengan Pemerintah Indonesia pada 7 Mei 2019. Hal itu sebagai dasar bagi STM melanjutkan kegiatan eksplorasi untuk menentukan sumber daya dan cadangan mineral di wilayah KK PT. STM.

“Dengan amandemen KK ini, perusahaan berkomitmen untuk memastikan kelayakan teknis dan ekonomis dari operasi penambangan block cave Proyek Hu’u,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT. STM Bronto Sutopo, kembali menegaskan terkait komitmen STM dan para pemegang saham.

Amandemen KK tahun 2019 dan temuan sumber daya Onto, menurut dia, memungkinkan Proyek Hu’u untuk terus dikembangkan.

“Kami percaya dengan adanya hubungan kerja sama yang erat bersama Pemerintah Indonesia, akan menjadi pondasi yang kuat bagi kelanjutan pengembangan Proyek Hu’u,” tandasnya optimis. (zar)