Mudir Pondok Pesantren Imam Bukhari (Ponpes IB) Dompu, Herman Harirustaman. (ist/lakeynews)

 

Juga, Enam Anak SDIT IB Wakili Dompu pada OSN NTB 2025

 

DOMPU – Setidaknya 16 santri dan santriwati alumni Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Pondok Pesantren Imam Bukhari (Ponpes IB) Dompu lulus masuk ke sejumlah perguruan tinggi bergengsi tahun 2025 ini.

Tahun ini juga, enam santri dan santriwati yang duduk di bangku Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) mewakili Kabupaten Dompu pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Provinsi NTB.

Dari 16 santri/santriwati tamatan SMAIT Ponpes IB itu, delapan diantaranya lulus masuk ke sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ada yang masuk ke Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Mataram, dan juga ke Poltekkes Kemenkes Mataram.

Sedangkan delapan orang lainnya, sukses masuk Lipia Jakarta, Cabang dari Universitas Islam Muhammad bin Saud, Riyadh – Arab Saudi.

Selengkapnya, lihat tabel di bawah ini:

(Sumber: Ponpes IB Dompu)

Selain itu, pada tahun ini juga, enam santri dan santriwati Ponpes IB Dompu yang masih duduk di bangku SDIT, berhasil mewakili Kabupaten Dompu sebagai peserta OSN untuk jenjang SD Tingkat Provinsi NTB.

Selengkapnya, lihat tabel di bawah ini:

(Sumber: Ponpes IB Dompu)

Banyaknya alumni SMAIT IB yang lulus masuk ke sejumlah perguruan tinggi bergengsi dengan jurusan-jurusan favorit tersebut, Mudir Ponpes IB Dompu, Herman Harirustaman, memanjatkan puji syukur pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

“Alhamdulillah. Pertama-tama, kami memuji Allah Subhanahu Wata’ala atas segala nikmatnya ini,” kata Herman pada Lakeynews, Rabu (24/12/2025).

Semua itu, menurutnya, tidak lepas dari usaha para guru yang secara tekun dan terus menerus melakukan pembinaan dalam rangka mempersiapkan anak-anak untuk bisa diterima di PTN.

“Ini sejalan dengan visi SMA. Memang settingan kurikulum SMA ini dibuat di sedemikian rupa untuk membantu mempermudah anak-anak diterima di perguruan tinggi negeri bergengsi, dengan jurusan-jurusan favorit,” paparnya.

Dijelaskan Herman, di SMAIT Imam Bukhar, ketika anak-anak sudah menginjak Kelas XI dan Kelas XII, pembelajaran sudah menjurus ke persiapan anak-anak agar bisa diterima di perguruan tinggi.

“Memang sudah di-setting demikian,” papar pria yang dikenal santun dan bersahaja itu.

Demikian juga di SD, SMP maupun SMA, untuk lomba-lomba seperti OSN, anak-anak diupayakan –paling tidak– lolos ke tingkat provinsi.

“Kedepan, kita akan siapkan lebih matang lagi supaya bisa berbicara di level lebih tinggi. Yaitu ke tingkat nasional, seperti target kami,” cetus Herman.

Jadi, lanjutnya, untuk OSN, pembinaan terus dilakukan. Diakui, saat ini pembinaan sudah dilakukan. Namun, akan terus dilakukan evaluasi karena masih terdapat banyak kekurangannya.

Sehingga, kedepan, dengan adanya penyempurnaan dalam pola pembinaan, anak-anak calon peserta OSN diharapkan bisa memberikan hasil yang lebih maksimal lagi.

“Harapan kami kedepan, paling tidak, ada perwakilan kita (santri/santriwati yang duduk di bangku SDIT, SMPIT, dan SMAIT IB, red) yang lolos ke tingkat nasional,” tukas Herman. (tim)