
DOMPU – Sekretaris Karang Taruna (KT) Desa Kadindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Kasman Jaelani terpilih sebagai Ketua Koperasi Merah Putih (KMP) Desa Kadindi.
Kasman terpilih dalam Musyawarah Desa (Musdes) Khusus Pembentukan KMP di kantor desa setempat, Senin (19/5/2025).
Pembentukan KMP Desa Kadindi merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Hadir saat itu Tim Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Dompu, perwakilan Pemerintah Kecamatan Pekat, aparatur desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus badan dan lembaga desa, serta pemuda.
Musdes dipimpin salah seorang Tokoh Masyarakat Kadindi, Suparman HMT, yang juga ketua Lembaga Adat setempat dan mantan kepala SMKN 1 Pekat.

Kegiatan yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan penayangan sambutan Presiden tersebut berlangsung lancar dan sukses.
Dalam kepengurusan perdana Koperasi Merah Putih Desa Kadindi ini, Kasman Jaelani didampingi Muhammad Firman Al Durisi sebagai Sekretaris, dan Ahmad Alwan (ketua Pokdarwis Mada Oi Kadindi) sebagai Bendahara.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Dompu Hj. Daryati Kustilawati diwakili Pejabat Fungsional Diskop-UKM Muhammad Suriyadi, menegaskan, maju mundur sebuah koperasi sangat ditentukan oleh faktor kelembagaan yang kuat.
“Tentu didukung manejerial yang handal, dan jenis usaha yang sesuai dengan kebutuhan, terutama Program Makanan Gizi Gratis,” papar Suryadi dalam sambutannya.
Informasi yang dihimpun media ini, Musdes pembentukan KMP Desa Kadindi diikuti 29 pemuda sebagai kontestannya. Dari 29 orang itu, 28 sarjana dan diusulkan masyarakat.
Sedangkan satu orang lagi adalah satu-satunya tamatan SMA/SMK dan diusulkan oleh Kades Kadindi Doriwanto. Calon yang diusulkan oleh Kades itu, Kasman Jaelani, ketua terpilih setelah menyingkirkan 28 sarjana.
“Rapat pertama diusulkan 25 orang, semua sarjana. Rapat kedua, empat orang sebagai tambahan,” kata salah seorang sumber.
Pada akhir Musdes, beberapa peserta menunjukkan kekecewaannya. Salah seorang diantaranya anggota BPD.
Dia mengatakan, sudah tidak ada artinya para sarjana yang berlatar belakang ilmu ekonomi, manajemen, dan akutansi.
Anggota BPD itu kesal dengan prilaku peserta Musdes (pemilih) yang tidak menentukan pilihannya secara rasional.
Seorang calon yang tereliminasi juga menyesalkan sikap Kades yang mengusulkan Kasman Jaelani secara terbuka. “Itu kan sinyal tentang siapa yang mendapat restu Kades. Rangkap jabatan lagi,” keluhnya.
Sementara itu, Kades Doriwanto masih diupayakan konfirmasi.
Terlepas dari keragaman interpretasi dan dinamika atas hasil pemilihan, Musdes berlangsung aman dan terkendali dalam suasana damai. (ayi)