Ketum MD KAHMI Kabupaten Dompu Syarifudin (Fedon), Sekum Suherman Ahmad, para alumni, kader dan pengurus HMI Cabang Dompu saat rapat persiapan di Lesehan Ina Rara, baru-baru ini. (ist/lakeynews.com)

DOMPU – Ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kabupaten Dompu. Kegiatan tersebut dalam rangka Milad ke 58 KAHMI yang diagendakan berlangsung di Kecamatan Kilo, Jumat-Sabtu (21-22/9/2024).

Salah satu jenis kegiatan yang diperkirakan bakal menarik perhatian, “Mbolo Weki Pilkada” atau Dialog/Diskusi Pilkada di Pantai Nanga Toi. Kegiatan itu dilanjutkan dengan Kemah Keakraban Antara Alumni dan Kader HMI.

Mengawali rangkaian kegiatan, akan digelar Pengajian dan Doa Bersama dalam rangka Milad KAHMI yang dirangkaikan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Ar Rahman Desa Malaju.

“Pada pengajian ini kami mengundang Ustaz Sya’ban sebagai penceramahnya,” kata Sekretaris Umum MD KAHMI Kabupaten Dompu Suherman Ahmad pada Lakeynews.com, Rabu (18/9/2024).

Rangkaian kegiatan dalam rangka Milad ke 58 KAHMI Tingkat Kabupaten Dompu 2024. (ist/lakeynews.com)

“Kemudian, ada juga kegiatan KAHMI berbagi beras untuk para lansia (lanjut usia),” sambung pemerhati masalah sosial, politik dan pemerintahan ini.

Mengapa perayaan Milad KAHMI Tingkat Kabupaten Dompu tahun ini dilaksanakan di Kecamatan Kilo?

Menurut Suherman, hal itu untuk lebih mendekatkan para alumni dengan kader HMI, serta antara HMI dan KAHMI dengan masyarakat di sana. Selain itu, dari beberapa kecamatan, baru Majelis Rayon KAHMI Kecamatan Kilo yang sudah terbentuk dan dilantik pengurusnya.

Sebelumnya, dilakukan rapat persiapan di Lesehan Ina Rara. Kegiatan itu dihadiri Ketum MD KAHMI Kabupaten Dompu Syarifudin (Fedon), para alumni, kader dan pengurus HMI Cabang Dompu.

Saat itu, Suherman menyampaikan sekaligus mengingatkan beberapa hal. Salah satunya terkait Pilkada 2024.

Menurutnya, di tengah hangatnya situasi politik Pilkada Dompu yang diikuti oleh dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati agar seluruh alumni dan kader tetap menjaga kesejukan, keamanan dan kedamaian.

Tetap saling menghormati pilihan politik masing-masing. Terlebih bagi alumni atau kader yang memilih menjadi tim sukses paslon tertentu. “Tidak perlu saling mencaci, memaki, menghujat dan merendahkan satu sama lain,” tegasnya.

Pilihan politik boleh berbeda, tetapi identitas ke-HMI-an yang menjunjung tinggi nilai seharusnya mampu menyatukan berbagai pilihan dan afiliasi politik alumni dan kader.

“Di Paslon manapun kalian berada, kacamata HMI itu harus tetap digunakan. Jangan dilepas,” imbuhnya. (ayi)