
Muhammad Iradat: Dokter Cutipun Tetap Melayani Permintaan
–
DOMPU – Sama seperti waktu awal. Secara umum, pelayanan terhadap pasien di RSUD Kabupaten Dompu selama masa Cuti Bersama Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, berjalan lancar.
Hingga hari terakhir masa Libur Lebaran, total jumlah pasien yang terlayani oleh salah satu BLUD Kabupaten Dompu sekitar seminggu terakhir, 446 orang. Baik pasien IGD, rawat jalan maupun rawat inap, yang 95 persen merupakan peserta BPJS Kesehatan.
“Dari 446 pasien itu, 136 orang di antaranya merupakan pasien rawat jalan. Selebihnya, 310 orang adalah pasien IGD, baik rawat jalan maupun rawat inap,” kata Humas RSUD Dompu Muhammad Iradat pada Lakeynews.com, Selasa (25/4) malam.
Diketahui, sebagaimana dilansir media ini sebelumnya, pelayanan pasien/peserta BPJS Kesehatan pada masa Libur Lebaran dimulai periode 19-21 April 2023 dan 24-25 April 2023, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 Wita.
Namun, durasi waktu pelayanan di RSUD itu ditambah 1,5 jam setiap hari. Kecuali pasien gawat darurat. Pelayanan terhadap pasien rawat jalan dibuka mulai pukul 08.00 Wita sampai pukul 13.30 Wita.
Baca juga:
- Sempat Terkendala, Pelayanan Hari Pertama Libur Lebaran 2023 di RSUD Dompu tetap Lancar
- Ini yang Harus Dilakukan Terkait Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Selama Libur Lebaran 2023
- RSUD Dompu Tetap Siap Layani Peserta BPJS Kesehatan Selama Libur Lebaran
- Pastikan Kesiapan Layanan Selama Libur Lebaran, Kacab BPJS Kesehatan Bima Kunjungi RSUD Dompu
Iradat mengakui, pelayanan pada hari-hari awal masa cuti bersama ditemui sedikit hambatan. Hal itu karena sebagian pasien atau masyarakat tidak mengetahui informasi pengalihan pelayanan dari Poliklinik ke IGD.
“Tetapi pelayanan pada hari-hari selanjutnya sampai hari terakhir libur lebaran (25/4), lancar dan tuntas. Alhamdulillah tidak ditemui kendala yang berarti,” jelas pria yang akrab disapa Dae Redo itu.
Baiknya pelayanan di RSUD yang dipimpin dr. H. Diaz Indarko tersebut tidak terlepas dari matang dan maksimalnya persiapan yang dilakukan pihak rumah sakit.
Sebelum cuti bersama, lanjut Iradat, manajemen RSUD dan seluruh tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas pada unit keperawatan, pelayanan dan serta penunjang menyiapkan skenario “khusus” pelayanan selama cuti bersama.
“Sekilas, memang pemberian layanan sama seperti hari-hari biasanya. Hanya ada sedikit yang berbeda. Misalnya, areal IGD jauh lebih padat dari biasanya,” paparnya.
Selain itu, sebagian dokter spesialis memiliki jatah cuti bersama, namun sebagian lagi tidak. Tetapi, meski raganya tidak bersama petugas di RSUD, para Dokter Penanggung Jawab atau spesialis yang sedang cuti itu tetap melayani permintaan.
“Beliau-beliau tetap menerima permintaan konsultasi, petunjuk arah tindakan, atau pemeriksaan setiap pasien,” tegas Iradat.
Setelah itu, sambung lelaki yang dikenal ramah tersebut, dilakukan SOP Triase.
Triase, jelas Iradat, adalah proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit, menentukan prioritas perawatan gawat medik dan prioritas transportasi. Artinya, memilih berdasarkan prioritas dan penyebab ancaman hidup.
Biasanya, menurut dia, pasien ada yang diputuskan boleh pulang via IGD, ada juga yang diputuskan rawat inap ke bangsal-bangsal perawatan untuk memperbaiki keadaan umumnya sampai sembuh.
Jika ada yang kondisi Cito atau kedaruratan dengan kondisi sebagian petugas cuti bersama, maka pasien bersangkutan bisa langsung dirujuk via IGD saat itu juga ke RS rujukan. “RSUP NTB biasanya,” tandasnya. (ayi)