SMKN 1 Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), makin kacau. Kondisi kurang sehat di internal sekolah yang berhembus (bahkan) sejak sekitar setahun lalu, ternyata belum berakhir.
Informasi yang diserap Lakeynews.com di lapangan, sekolah yang dipimpin Rosyidah tersebut, kerapkali dihadapkan dengan sederet masalah. Termasuk terhadap sejumlah guru dan siswa.
Hal tersebut berdampak pada tidak kondusifnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Terakhir, dampaknya, salah seorang pegawai Tata Usaha (TU) yang juga operator sekolah mengundurkan diri. Kemudian diganti dengan orang lain.
Situasi pelik itu memantik perhatian dan reaksi komite sekolah. Puncaknya, Kamis (9/2) pagi, pengurus komite bersama orang tua/wali murid dan warga sekitar melakukan unjuk rasa.
Dalam aksinya, massa menyegel ruang kerja kepala sekolah. Pintu ruangan dipaku palang dengan papan. Selain itu, di daun pintu tersebut ditempel kertas bertuliskan “Ruangan Ini Disegel”.
Aksi tersebut mendapat pengamanan ketat dari sejumlah personel Polsek Hu’u, termasuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Daha. Kapolsek IPDA Sumaharto memimpin langsung sejumlah anggotanya, hingga aksi berjalan aman.
Lalu apa tuntutan orang-orang tersebut?
Massa “menggoyang” kedudukan Rosyidah. Mereka menuntut Ibu Kasek diganti.
Menurut Ketua Komite SMKN 1 Hu’u yang juga Korlap Aksi Sukrin Arahman, Rosyidah dinilai tidak beretika dalam memimpin dan memperlakukan bawahannya. “Sering menggunakan kata-kata kasar dalam memerintah,” ungkapnya saat berorasi.
Kasek juga dinilai otoriter dalam memimpin, mau menang sendiri. Baik dalam pengambilan keputusan, maupun dalam hal penggunaan anggaran di sekolah.
Rosyidah pun dinilai tidak memberikan contoh yang baik kepada bawahan. Tidak disiplin, ketika meninggalkan sekolah tanpa konfirmasi.
Pada sisi lain, gejolak di lingkup sekolah itu, sesungguhnya sudah lama terjadi. Sekitar Februari 2022, saat kunjungan Wakil Gubernur NTB di Hu’u, sebagai besar guru SMKN 1 Hu’u bersama pengurus komite, tokoh masyarakat dan warga menandatangani surat terbuka untuk Gubernur NTB.
Inti surat tersebut, dengan alasan-alasan di atas, mereka meminta kepada Gubernur agar mengganti kepala SMKN 1 Hu’u.
Puncak kemarahan para guru karena (setelah) salah seorang TU yang juga operator sekolah, Dewi, mengundurkan diri. Kemudian, diganti oleh Kasek dengan orang lain.
Dewi dituduh telah lancang masuk dalam akun pribadi Kasek untuk memasukan penilaian kinerja seorang guru, yang tidak lain adalah suami dari operator itu sendiri.
–
Rosyidah Bantah Semua Tuduhan
Kepala SMKN 1 Hu’u Rosyidah, ketika dikonfirmasi beberapa wartawan, membantah semua tuduhan yang diarahkan pada dirinya tersebut.
Ditemui di ruangan depan ruang kerja Kasek yang disegel, Rosyidah mengaku, hubungannya dengan guru-guru di sekolah itu, baik-baik saja.
Meski demikian, Rosyidah mengakui, ada sejumlah guru yang tidak sejalan dengannya. Bahkan, sudah sejak tahun lalu.
“Rekan-rekan wartawan mungkin masih ingat, tahun lalu mereka sampai membuat surat kepada Gubernur. Saya tahu siapa-siapa mereka,” ungkapnya.
Rosyidah juga membantah jika dianggap otoriter, tidak beretika dan sewenang-wenang dalam memimpin.
Bagaimana ceritanya sampai operator mengundurkan diri?
Rosyidah menjelaskan, dia punya akun Gmail SAPK yang terhubung langsung dengan E-kinerja. Yang mengetahui password-nya hanya dia dan operator.
“Saat saya ingin masuk ke akun itu, tidak bisa laoding. Password-nya sudah diganti oleh operator,” ujarnya.
Dia pernah meminta Sasaran Kerja Pegawai (SKP) kepada Operator Dewi karena, ada sebagian yang belum dibuat untuk mengusulkan kenaikan pangkat per 1 April 2023.
SKP tersebut bukan hanya ditandatangani secara manual itu. Tapi juga terhubung dengan link E-kinerja. “Di sana Ibu Dewi ini masuk, menggunakan kewenangan saya sebagai kepala sekolah untuk menilai suaminya,” katanya.
Reset Password Atas Permintaan Kasek Sendiri
Benarkah seperti yang disampaikan Rosyidah itu?
Operator yang telah mengundurkan diri, Dewi, ketika dikonfirmasi wartawan membantah bahwa dirinya masuk di E-kinerja untuk memberikan nilai bagi suaminya, sebagaimana pernyataan Rosyidah tersebut.
Dia mengakui, membuka akun Kasek untuk memasukan nilai kinerja suaminya. Tetapi nilai yang dicantumkannya tersebut sesuai dengan lampiran salinan nilai yang ada.
“Nilai dari lampiran salinan itu tidak ada yang saya ubah, apalagi itu nilai untuk suami saya sendiri,” tegas Dewi.
Kalau soal akun, sambung Dewi, itu bukan Rosyidah yang buat sendiri. Tetapi teman Dewi yang buat.
“Kepala sekolah tidak berani meminta langsung password akun itu kepada teman saya. Saya sendiri yang diminta untuk reset akun tersebut,” ungkapnya.
–
KCD Dikbud Dompu Harapkan Solusi Terbaik
Kepala Cabang Dinas (KCD) Dikbud Dompu Muhamad Ihsan, begitu mendengar adanya gerakan pengurus Komite SMKN 1 Hu’u bersama orang tua dan warga sekitar, langsung meluncur ke sekolah tersebut.
Ihsan didampingi beberapa pengawas tiba di SMKN 1 Hu’u tidak begitu lama setelah aksi pengurus Komite berakhir.
Dia disambut Rosyidah di ruangan depan ruang kerja Kasek yang disegel. Di ruangan itu, ada Bhabinkamtibmas Desa Daha Bripka Abdul Wahid dan Babinsa Daha Serda A. Maulana.
Di sela-sela pertemuan itu, Ihsan mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi di SMKN 1 Hu’u tersebut.
Dia berharap ada solusi terbaik dalam penyelesaian persoalan, sehingga proses KBM tidak terganggu. Demikian juga hubungan, baik di internal sekolah maupun dengan eksternal (termasuk dengan pengurus komite, orang tua siswa maupun warga umumnya tetap harmonis.
Apa upaya KCD untuk mewujudkan harapan itu?
Pihaknya akan membahas bersama, kepala sekolah, guru, komite, tokoh masyarakat, aparat keamanan, temasuk juga Kades Daha.
“Kita akan cari jalan keluar terbaiknya. Intinya, kita ingin semuanya baik-baik saja. Dan, kembali normal seperti biasa,” imbuhnya.
–
Kapolsek: Segel Akan Dibuka Jumat Pagi
Meski diwarnai penyegelan ruang kerja kepala sekolah, aksi pengurus Komite SMKN 1 Hu’u berjalan aman.
Hal tersebut tidak terlepas dari kesigapan pihak Polsek Hu’u dibawa kendali IPDA Sumaharto. “Alhamdulillah aksi berakhir damai,” kata Sumaharto pada wartawan di kantornya, Kamis menjelang sore.
Terkait penyegelan ruang kerja Kasek, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk melakukan penggalangan dengan pengurus komite sekolah.
Pihak-pihak terkait dimaksud Sumaharto, Camat Hu’u, Kepala Desa Daha sebagai pemilik wilayah maupun warga setempat untuk berupaya membuka kembali penyegelan itu
Hasil koordinasi, komunikasi dan penggalangan, sebut Sumaharto, penyegelan akan segera dibuka. “Insya Allah, segel akan dibuka besok pagi bersama Pak Camat, Kepala Desa dan warga,” tandasnya.
Dia berharap kepada masyarakat dan semua pihak agar sama-sama menjaga situasi Kecamatan Hu’u yang kondusif. (tim)
3 thoughts on “SMKN 1 Hu’u Kacau, Ibu Kasek Digoyang”