Firmansyah
Pengasuh Rubrik Konsultasi Psikologi Firmansyah, S.Psi, M.MKes. (dok/lakeynews.com)

Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”

Pertanyaan

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya banggakan Bapak Pengasuh Rubrik Psikologi, saya seorang remaja berusia 17 tahun duduk di Kelas XII disalah satu SMUN di Kota Mataram.

Di momen yang baik ini saya ingin mendapatkan pencerahan bagaimana seharusnya remaja seusia saya dapat menjaga dan merawat kepercayaan dari orang tua.

Menurut saya kepercayaan itu selain sangat penting juga sangat berharga oleh karenanya kepercayaan perlu dijaga dan dirawat dengan baik sehingga dibanyak kesempatan terus diberikan dukungan dan perhatian.

Selanjutnya saya juga berpendapat bahwa apabila individu sudah tidak dipercaya lagi maka perhatian dan dukungan dari orang tua atau dari yang lainnya akan sulit diraih atau direbut kembali.

Di momen yang baik ini kiranya dapat diberikan pencerahan upaya apa yang seharusnya dilakukan sehingga kepercayaan dari orang tua tidak hilang bahkan terus bertambah baik.

Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahannya.
RHN di Kota Mataram.

Jawaban

Wa’alaikumusalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Benar adanya kepercayaan itu penting dan sangat berharga. Penting dan berharganya kepercayaan tersebut membuat individu berupaya keras untuk menjaga dan melindunginya agar tidak hilang darinya.

Ketika individu masih bisa menunjukan dirinya sebagai sosok yang dipercaya maka beragam kebaikan akan hadir mengalir kearahnya.

Dukungan dan perhatian dari siapa saja tidak hanya dari orang tua berkat kemampuannya menjaga kepercayaan membuatnya mudah meraih kesempatan untuk diberikan tugas atau tanggung jawab.

Sebaliknya individu yang dalam berbagai momen tidak mampu menjaga kepercayaan bahkan menyalahinya tidak hanya akan menyulitkan posisinya namun juga membuatnya tidak lagi dipercaya.

Sebagai misal terkait kepercayaan ini seorang pebisnis handal di setiap kegiatan bisnisnya selalu menjaga dan memelihara kepercayaan.

Seorang pebisnis tangguh sangat sadar dan berhati-hati bila menjalankan bisnisnya dia tidak dipercaya oleh semua pihak.

Pebisnis tangguh punya keyakinan akan sulit bagi dirinya membangun bisnisnya dengan baik dan maju bila sudah tidak dipercaya oleh orang lain.

Menjaga kepercayaan dari semua pihak bisa digunakan sebagai pengingat agar dalam beraktivitas senatiasa berhati-hati dari berbuat curang atau tidak jujur yang membuat orang lain menarik kepercayaannya.

Individu yang senantiasa mampu menjaga kepercayaan dalam berbagai kesempatan akan sangat berhati-hati melukai perasaan atau berkhianat kepada orang yang menaruh kepercayaan pada dirinya.

Lainnya individu yang mampu menjaga kepercayaan dari tindakan yang tidak jujur, tidak bertanggungjawab atau hal negatif akan membuat reputasinya menjadi semakin baik.

Sebaliknya individu yang dalam berbagai kesempatan tidak mampu menjaga kepercayaan secara langsung atau tidak langsung akan membuat reputasinya menjadi rendah bahkan membuat orang lain tak percaya lagi kepadanya.

Kepercayaan adalah kemauan seseorang yang bertumpu pada orang lain di mana yang bersangkutan punya keyakinan yang baik dan positif padanya.

Kepercayaan merupakan satu diantara bekal hidup yang teramat penting untuk dijaga dan dipelihara. Tanpa ada kepercayaan, hidup akan terisi dengan kecurigaan dan kebohongan.

Sekecil apapun kepercayaan itu bila dilaksanakan dengan baik berdampak yang positif berupa kebaikan dan sekecil apapun amanah yang disia-siakan, niscaya akan berdampak negatif berupa keburukan.

Adakah ciri-ciri yang bisa dikenali dari pribadi yang dapat menjaga kepercayaan. Dari laman https://wakalahmu.com yang dikutip Minggu (05/02/23) menyebut ada ciri-ciri dari pribadi yang dapat dipercaya tersebut adalah;

      1. Jujur

Jujur merupakan ciri pertama orang yang dapat dibrrikan kepercayaan atau amanah. Dalam kesehariannya orang yang amanah ketika menyampaikan informasi akan sesuai dengan fakta yang senarnya dan tidak mengada-ada.

       2. Tanggung jawab

Tidak hanya jujur, orang yang mempraktikkan sifat amanah dalam perilaku sehari-harinya, dapat dipastikan memiliki rasa tanggung jawab.

       3. Tepat janji

Ciri-ciri lain yang dimiliki orang yang amanah adalah menepati janji. Dengan menepati janji, dapat dimaknai bahwa orang tersebut memenuhi kepercayaan yang diberikan.

        4. Tegas

Karena orang yang amanah bisa menjalankan kepercayaan orang yang diberikan kepadanya, tentu orang tersebut akan memiliki sifat tegas. Sifat tegas tersebut berlaku baik pada diri sendiri maupun orang lain yang ada di sekitarnya.

         5. Sering dipercayakan tugas tidak biasa

Kemampuan menjalankan tugas atau kewajiban yang amanahkan dengan sebaik mungkin tidak dimiliki oleh banyak orang.

Bagaimana caranya agar tetap mendapatkan kepercayaan dari orang lain? Daari laman https://www.idntimes.com yang dikutip Senin (06/02/23) diperoleh penjelasan untuk tetap mendapatkan kepercayaan dilakukan dengan cara sebagai berikut;

  1. Bersikap jujurlah dalam perkataan maupun perbuatan

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan orang lain yaitu dengan bersikap jujur. Dengan demikian orang-orang pun akan semakin yakin kamu adalah orang baik yang bisa dipercaya.

  1. Bertanggung jawablah terhadap semua pekerjaan

Ketika diberi tugas hendaknya kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Selain hasil kerja jadi maksimal, orang yang memberimu tanggung jawab akan semakin menaruh kepercayaan padamu.

  1. Berani meminta maaf dan mengakui kesalahan

Ketika berbuat keliru, alangkah baiknya kamu segera meminta maaf dan mengakui kesalahanmu. Sikap ini mungkin akan membuatmu malu, tapi efeknya orang jadi respek padamu.

  1. Pandai-pandailah menjaga rahasia orang lain

Sebaiknya kamu menjaga rahasia orang lain dengan baik ketika dia memintanya. Hindari menceritakan hal tersebut pada pihak lain meskipun itu sahabat atau keluargamu sendiri.

  1. Jangan mudah menyalahkan, memojokkan, atau menjatuhkan pihak lain

Jangan sampai kamu melakukan tindakan yang buruk karena bisa menjatuhkan reputasimu sendiri. Kamu akan dijauhi orang sekitarmu kalau terbiasa menyalahkan atau menjatuhkan.

  1. Hargailah pendapat lawan bicaramu

Menghargai pendapat lawan bicara meski mereka memiliki pemikiran yang berbeda denganmu. Ini menunjukkan kalau kamu mampu bersikap dewasa dan bisa dipercaya.

  1. Selalu tepatilah janji-janjimu

Tepat janji adalah salah satu cara terbaik agar kamu mudah dipercaya orang-orang sekitarmu. Dengan memiliki sifat ini, mereka jadi gak pernah ragu ketika ingin bekerja sama atau membuat kesepakatan denganmu.

Berikutnya dari laman https://blog.aksiamal.com yang dikutip dalam waktu yang sama menjelaskan untuk tetap mendapatkan kepercayaan dari orang lain dapat dilakukan hal sebagai berikut;

     1. Hindari melakukan kebohongan

Kebohongan merupakan tanda awal kerusakan suatu hubungan. Bohong tak hanya menimbulkan dosa tapi juga kekecewaan oleh orang terdekat yang telah memercayai kita. Tidak semua orang dapat memaklumi kebohongan.

       2. Jangan berkhianat

Khianat sejatinya cukup serupa dengan bohong. Perbuatan berkhianat lebih buruk karena mengikutsertakan orang lain untuk menciptakan kebohongan. Dalam hal ini, terdapat kerjasama yang dilatarbelakangi dengan niat buruk baik untuk menjatuhkan, memfitnah, hingga menghancurkan kehidupan orang lain.

       3. Meminimalisir kesalahan

Agar hubungan dengan orang lain dapat berjalan baik harus disertai dengan pengorbanan. Meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan adalah salah satu hal yang bisa dilakukan.

Dari berbagai uraian diatas kiranya dapat menjadi pengetahuan penting dan berharga sehingga diberbagai kesempatan senatiasa bisa menjaga kepercayaan yang membuat pihak lain tetap memberikan kepercayaannya kepada diri kita.

Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh (*)