Penanggung Jawab Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Rafaid, ST saat memantau tanaman di Desa Anamina, Kecamatan Manggelewa. (saudi/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang dikerjakan CV. Prima Indah Persada mulai menunjukkan hasil memuaskan.

Program reboisasi hutan itu dilakukan di dua wilayah. Yakni, Kawasan Dana Kala, Desa Riwo, Kecamatan Woja dan Desa Anamina, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu.

Pantau Lakeynews.com di sejumlah petak penanam, rata-rata tanaman tumbuh bagus. Di Desa Anamina, sejumlah tanaman jenis jati dan mahoni tumbuh hijau di sela-sela tanaman jagung.

Begitu pula, di Kawasan Dana Kala, Desa Riwo, tanaman yang rata-rata jenis buah-buahan itu, mulai tumbuh subur.

Meski sebelumnya sejumlah tanaman sempat mati karena tidak diguyur hujan selama 21 hari (Data BMKG) pada bulan Desember 2019, setelah dilakukan proses penyulaman kembali oleh perusahaan akhirnya tanaman tumbuh normal.

Pihak perusahaan menyebutkan, tingkat tumbuh tanaman di dua wilayah tersebut mencapai 80 persen. “Selama hujan masih turun, kami tetap melakukan penanaman dan penyulaman kembali tanaman yang mati. Karena, kita ingin tingkat tumbuh tanaman mencapai 100 persen,” ungkap Penanggung Jawab Program Rafaid, ST pada Lakeynews.com di sela-sela mengunjungi lokasi penanaman.

Dijelaskan, program RHL dikerjakan dalam waktu tiga tahun. Ini merupakan tahun pertama. Total anggarannya mencapai Rp. 3 miliar. Setiap tahun Kementerian Kehutanan memberikan suntikan dana sebesar Rp. 1 miliar.

“Untuk tahun pertama, program ini belum bisa dinilai. Karena kalau tahun ini gagal akan dilakukan perbaikan pada tahun kedua. Artinya, baru bisa dikatakan sukses atau tidak bisa dinilai, pada akhir kegiatan,” tuturnya.

Namun, Rifaid merasa optimis tahun ini capaian program akan berjalan sesuai target. Karena pihaknya terus bekerja melakukan proses penanaman dan penyulaman serta memperketat proses pengawasan. Keoptimisan juga didasari tingkat tumbuh bibit yang sangat bagus. “Petani penggarap lahan sangat antusias menjaga pertumbuhan tanaman,” ungkapnya.

Untuk wilayah Kecamatan Manggelewa, lanjut dia, luas lahan yang menjadi sasaran program 200 hektare. Terbagi dalam delapan petak. Sedangkan, di areal So Dana Kala seluas 398 hektare. “Kalau di Dana Kala ada 15 petak. Satu petak terdiri dari 25 hektare,” jelasnya.

Khusus program RHL di Dana Kala, Desa Riwo, menggunakan konsep agroforestry. Konsep ini memadukan pengelolaan sumber daya dengan penanaman komoditas pertanian. Yakni menanami kawasan hutan dengan tanaman buah-buahan.

“Di satu sisi masyarakat yang mengelola kawasan dapat hidup sejahtera dari hasil tanaman pangan. Disisi lain fungsi hutan yang telanjur rusak dapat dikembalikan,” ujarnya. (di)